Di sekolah khusus perempuan, Natsuki dikenal sebagai sang “pangeran”—sempurna dalam pelajaran dan olahraga, dielu-elukan hingga memiliki fan club sendiri. Namun di balik sorotan penuh kekaguman, hatinya selalu terasa hampa… Hingga suatu hari, datanglah Shun, murid pindahan yang tak melihatnya sebagai pangeran, melainkan hanya sebagai “Natsuki”. Sikapnya yang apa adanya, senyumnya yang jujur, dan sinarnya yang hangat perlahan menggugah hati yang lama beku.

Comment